Wednesday, April 20, 2011

Tari Saman



Meuseukat
Baru kemarin malam saya akhirnya menemukan foto diri dari salah satu pementasan tarian Saman yang saya sebut dengan "tarian Meuseukat", rasanya kangen banget kepengen nari dan ikut show lagi...(mau lanjut cerita pengalaman menari tapi males) dan sekarang baru saja saya membaca berita yang di share teman di twitter mengenai tarian Saman yang ternyata diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia. Berikut kutipan berita tersebut berisi tentang pernyataan Direktur komunitas Musik Etnis Aceh Saleum Group Imam Juwaini  mengenai tarian Saman. Secara historis Tari Saman yang dikategorikan oleh UNESCO masih sangat umum karena di Aceh sangat beragam tarian tersebut. Pada dasarnya Tari Saman terbagi menjadi dua bagian  yang menjadi satu kesatuan yaitu :
Tarian  Seudati
1. Rateb Duek (Dzikir duduk) digunakan oleh masyarakat pedalaman Aceh
2. Rateb Dong (Dzikir berdiri) digunakan oleh masyarakat pesisir Aceh
Tarian Saman yang dikenal pada masyarakat Aceh diantaranya:
a. Saman Gayo
b.Saman Seudati (orang pesisir)
c.Rateb Meusekat (dimainkan oleh perempuan di Meulaboh)
d. Tari Saman Nagan Raya
Beliau juga menanggapi seharusnya Pemerintah menjelaskan  tarian Saman mana yang masuk ke dalam warisan budaya dunia sehingga nantinya tidak ada yang melakukan klaim sepihak, hal ini berguna untuk menjaga keharmonisan diantara orang Aceh. Selama ini tarian yang digunakan di Jakarta dan di luar negeri bukan tarian Saman melainkan tari "Rampoe" yang artinya  mengadopsi semua tarian saman yang ada di Aceh. Pesannya : "Jangan sampai tari Saman itu hanya sebagai tema tetapi isinya bukan. Itu kan bisa merugikan masyarakat yang memiliki tarian Saman."


Tari Saman Gayo




Tari Saman (Agam)

No comments:

Post a Comment