Tuesday, November 23, 2010

Mengadu

Niat awal mau bergadang buat ngerjain tugas, gataunya malah ngeberesin berkas-berkas yang menumpuk di rak buku...

Kuliah makin hari makin padat aja temans..Hampir merasa putus asa dan menyerah, tapi ini cuma dunia semata, masak sih aku mesti putus asa?? Sempat sih gak PD dengan tugas-tugas yang dibuat, cuma ya..mikir lagi ini semua kan proses pembelajaran..

Ugh..malam ini gerah sekali..tadi aku kecapean dengan segudang perkuliahan dan aktivitas assessment membuat aku lelah..jadinya aku tidur dulu untuk melepas penat, dan sekitar 1 1/2 jam kemudian dibangunkan oleh @aank_korn kemudian mencoba melakukan aktivitas yang aku rencanakan awal, yang ada malah aku menghabiskan waktu 2 jam untuk membereskan file catatan n berkas yang menumpuk di rak buku.

Yakin ini bukan merupakan hal yang sia-sia, apalagi keadaan fisik ku saat ini sedang labil, merasakan kekejangan otot dan sakit kepala di bagian tertentu.

Mata udah ga kuat menahan kantuk, tapi pikiran masih melayang dan tak bisa diajak kompromi untuk tidur, maka kuputuskan untuk menulis ini. Aku kangen...Kangen dengan semua yang kucintai. Hmm..memelas tak berarti..hanya bisa memeluk bantal dan menitikkan air mata sambil berdoa yang terbaik buat yang tersayang

Akhirnya kuputuskan untuk tahajud mengadu PadaNya, agak awal sih..tapi aku sedang kalut dan aku sedang tak ingin mengganggu dia malam ini.. Lihat tulisan ini saja begitu kalut hingga tak jelas di mana awal dan akhir adegannya..

Haus..sudah minum 3 gelas sudah pee 3 kali, yah... mungkin psikosomatis menyerang perut juga sudah mulai perih..Alhamdulillah Merapi mulai berbaik hati berharap tugas ke depan lancar dan segera melewatinya dengan damai. Amien..

Malam ini TV kuhidupkan karena ada AMA (Academy Music Award) alesann..aku tak mau kesepian dengan lamunanku, minimal musik dan tontonannya tidak membuat pikiranku sendiri menerawang..

Mencoba mencari kembali semangat itu, bahwa ini semua pilihanku yang aku inginkan sejak dulu, maka sekarang nikmatilah! Bahwa aku akan merindukan masa-masa ini (ah masa..?? n_n  )
Ya Allah...padaMu aku mengadu, padaMu aku berserah diri
Tiada daya upaya dan kekuatanku melainkan dariMu Yang Maha Pemberi

*Hari pertama Block Intervensi, setelah merasakan penatnya 2 block sebelumnya (Observasi&wawancara, Psikodiagnostik) di perkuliahan  Keprofesian dasar psikologi klinis


Thursday, November 4, 2010

Catatan Sesi Asessment dalam Transpersonal

I.                   Identitas Subjek
Nama                                 :  DM
Jenis Kelamin                    : Perempuan
Usia                                  : 25 Tahun
Pendidikan  Terakhir          : S1

II.                Dinamika Psikologis
a.       Sesi I
Pada sesi ini subjek diminta untuk melakukan pernafasan diafragma dengan posisi mata terbuka mengarah 45 derajat ke bawah. Setelah mengulang dan fokus pada teknik pernafasan tersebut sekitar 2 menit, subjek diajak untuk menutup mata secara perlahan-lahan sambil fokus pada teknik pernafasan dan mengikuti instruksi dengan merasakan apapun sensasi yang ada pada subjek. Pada saat ini subjek merasakan seolah-olah aliran darah naik menjalar ke atas kepalanya, melewati dagu secara perlahan-lahan kemudian ke pipi lalu ke dahi dan keseluruhan muka dan setelah itu terasa sedikit hawa panas di keseluruhan kepala. Pada sesi ini subjek hampir menitikkan air mata dikarenakan terbawa oleh keadaan yang dialami subjek sebelumnya.
b.      Sesi II
Pada sesi II ini, hampir sama dengan dengan proses sesi I hanya saja waktu yang diberikan untuk merasakan sensasi yang yang terjadi lebih lama dari sebelumnya. Di sini subjek merasakan gatal-gatal pada beberapa bagian tubuh seperti pada bagian hidung, dada, tumit kaki kiri. Selain itu di telapak tangan kiri subjek terasa seperti ada sedikit sengatan aliran listrik atau hampir seperti kesemutan namun rasanya tidak kentara. Pada bagian belakang di belahan kiri kepala agak terasa panas dan tengkuk terasa pegal sekali. Subjek merasa tidak bisa fokus pada teknik pernafasan dan merasa ketidaknyamanan.
c.       Sesi III
Sesi ke-tiga subjek mulai fokus kembali pada teknik pernafasan diafragma. Di sesi ini mata ditutup dan kemudian  diiringi dengan musik/suara alam. Pada awalnya subjek masih bisa fokus terhadap teknik pernafasan sebelumnya, manun ketika mendengar musik/suara alam nafas subjek semakin tidak terkontrol dan terjadi kesulitan untuk menjaga itme nafas. Sehingga membutuhkan waktu untuk mengelola nafas kembali dan akhirnya melakukan pernafasan biasa dan mengusahakan senyaman yang subjek rasakan. Subjek mencoba untuk menikmati alunan musik yang diperdengarkan tiba-tiba kaki subjek terasa berat sekali seakan-akan ada energi yang menarik kaki subjek ke arah bawah dan membuat subjek untuk bergerak mengangkat kakinya kemudian meletakkan kembali menyentuh lantai, tapi sesaat kemudian terasa lagi ketidaknyamanan pada daerah betis hingga telapak kaki. Agar nyaman subjek menggerak-gerakkan jari kaki, pergelangan kaki sambil fokus terhadap sesuatu warna yang muncul di hadapan subjek. Ada warna pelangi yang terbentuk seperti permen bulat yang pipih. Warna pelangi tersebut  berkeliling mengikuti alunan musik di hadapan subjek dengan mata terpejam. Tiba-tiba kepala subjek terasa bergerak berkeliling mengikuti warna pelangi tersebut yang berkeliling dan gerakan kepala subjek bergerak tanpa kontrol dan subjek mencoba mengikuti gerakan yang terasa seperti ditarik untuk berputar-putar. Pada telapak tangan subjek terutama yang sebelah kiri terasa semakin melebar dan merenggang. Subjek menjadi tidak bisa fokus dengan apapun kecuali rasa penasaran subjek ingin segera membuka mata.
d.      Sesi IV.
Pada sesi ini hampir sama dengan sesi III namun musik/suara alam yang diperdengarkan lebih kaya dan lama. Ada beberapa instruksi yang diberikan utnuk dibayangkan. Ketika subjek membayangkan proses bagaimana ibu subjek melahirkan subjek bersama ayah, subjek fokus membayangkan proses kelahiran namun tiba-tiba muncul sosok perempuan di slide sebelah kanan subjek dengan setting padang pasir suasana di siang hari yang cerah perempuan tersebut menggunakan baju putih dan berambut panjang dengan kerudung yang tidak menutup keseluruhan kepalanya. Dari kejauhan seperti ada fatamorgana, dia berjalan semakin mendekat ke hadapan subjek, perempuan tersebut menggunakan kalung seperti kalung tasbih berukuran besar hingga menutup sebagian tubuhnya, kalung tasbihnya berwarna perak dan dia memegang tongkat kayu panjang. Ketika muncul wajahnya yang samar-samar dihadapan subjek dia tersenyum seperti kedua orangtua subjek yang tersenyum pada saat proses kelahiran. Subjek sempat khawatir bagaimana rupanya namun ternyata sangat manis dan lembut mencerminkan kedewasaan seorang perempuan. Ketika berganti instruksi untuk membayangkan peristiwa yang lain muncul kembali perempuan tersebut sambil menari-nari mengikuti irama musik yang diperdengarkan. Subjek terus membayangkan pengalaman yang pernah terjadi sesuai instruksi yang diberikan, namun perempuan tersebut sealau muncul dengan tarian dan baju yang berganti warnanya dari putih ke merah kemudian hijau muda, biru tua dan terakhir ketika membayangkan masa remaja subjek melihat warna baju perempuan tersebut menjadi biru muda. Semua bajunya panjang dan menggunakan rok yang lebar. Dia menari seperti tarian para penari tarian sufi dari turki (tarian sema) namun terkadang satu kakinya diangkat ke arah atas seperti penari ballet. Subjek merasa sangat menikmati melihat perempuan tersebut menari seakan-akan tidak ingin ketinggalan gerakan apa yang akan ditunjukkan olehnya, namun instruksi pun berubah-ubah dan alunan musik/suara alam yang diperdengarkan juga membuat suasana slide yang tampak oleh subjek menjadi semakin berbeda. Semakin sempit dan gelap. Hanya terlihat perempuan tersebut yang menari dan latar layar hitam dan sorotan cahaya di tubuhnya, seperti pementasan.